Kamis, 05 Maret 2015

Kerja Full-time atau kerja part-time?

Tentu saja bagi beberapa student biaya finanzial merupakan problem yang tak asing lagi, terutama juga bagi saya sendiri pastinya. Sebagai student saya juga berusaha untuk bekerja baik itu Ferienjob/full-time (kerja saat liburan) maupun kerja Part-time (paruh waktu). menurut saya sendiri bekerja selama studium itu sah-sah saja, asalkan tidak menganggu waktu belajar. itu merupakan komitmen yang saya pegang. saya adalah anak sulung di keluarga saya dan memiliki 2 orang saudara yang kini telah menginjak sekolah menengah atas, pastinya bukan hanya saya yang menjadi tangungan orang tua saya. sehingga saya memutuskan untuk bekerja demi menutupi biaya finanzial saya sendiri. sebagai student saya memiliki izin kerja yang telah tercantum pada visum. izin kerja yang diberikan dijerman total 120 hari setiap tahunnya. dibeberapa Bundesland (negara bagian) jerman menerapkan sistem mindestens Lohn (gaji minimal) yaitu 8,5 € per jamnya.

Untuk mendapatkan pekerjaan yang aman dan pastinya tentunya saya harus melengkapi syarat-syarat yang ditentukan. beberapa syarat yang diperlukan untuk bekerja : Lohnsteuerkarte (surat pajak), Sozialversicherung (asuransi sosial), Krankenversicherung (asuransi kesehatan), izin bekerja,dll. Dengan prosedur yang aman pastinya kita tidak akan mendapatkan masalah dengan pihak-pihak yang bersangkutan (ex: Ausländerbehörde (kantor imigrasi jerman ) atau pihak kepolisian.

sekarang saya ingin menjelaskan apa perbedaan sistem kerja Ferienarbeit (full-time) dengan sistem Part-time (paruh waktu). Untuk kerja Full-time, para student biasanya bekerja saat waktu libur semester.

Pengalaman 1:

Putra (nama samaran) mempunyai waktu libur semester selama 2 bulan. dan ia memutuskan untuk bekerja Full-time untuk mendapatkan penghasilan. Ia bekerja  di salah satu pabrik coklat sebagai Aushilfe pada sommerferien 2013. Dalam pekerjaannya, ia menangani ya tidak jauhlah seperti buruh pabrik. sistem kerjanya sehari kerja 8 jam, dimulai hari senin- jumat. dalam 1 hari Putra bekerja 8 jam. dalam 1 minggu ia bekerja 5 hari kerja (5 * 8 = 40 jam dalam 1 minggu). sehingga untuk 1 bulan kerja, ia mendapatkan ( 40 jam * 4 * 8,5€ =1360 € dalam 1 bulannya). tentu pastinya ada beberapa potongan yang harus ia bayar seperti pajak dan asuransi sosial. sehingga bruto yang ia dapat bekisar 1360€ perbulannya. kalo dihitung-hitung itu lumayan ya. selama waktu studium Putra fokus dengan kuliahannya, namun waktu liburan dia bekerja, kan lumayan dapat uang.

Dan ada juga beberapa student yang mengambil pekerjaan Partime (paruh waktu), kebanyakan teman-teman saya yang bekerja part-time bekerja di Restorant. dan sistem kerja partime ada Juga yang basis dengan gaji setiap bulannya 400-450 € setiap bulannya.

Pengalaman 2 : 
saya mempunyai teman, sebut saja Brendi (nama samaran) adalah mahasiswa disalah satu Univesritas di jerman. selama studiumnya dia memutuskan untuk bekerja paruh waktu disalah satu restoran di kotanya. dengan sistem basis-arbeiten dia mengatur Jadwalnya bekerja.Dalam kontrak kerjanya, Brendi dituntut untuk bekerja selama 13 jam dalam satu minggunya . dengan Arbeitsvertag ( Kontrak kerja ) dan persyaratan yang telah dipenuhi, brenda memulai bekerja dan mendapatkan penghasilan setiap bulannya 400-450€. 

Jadi, menurut saya pribadi "bekerja sih ok-ok saja, namun jangan Lupa pada tujuan awal! Belajar".
sehingga jelaslah sudah, apa perbedaan sistem kerja Part-time dan Full-time. Uang yang didapatkan setidaknya sangatlah bermanfaat untuk membayar biaya Wohnung (appartement), Listrik, internet, dll.

Saya harap, tulisan saya ini bisa menambah infomasi para pembaca,lebih dan kurangnya saya mohon maaf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar